Kepemimpinan
adalah sebuah gaya dan seni dalam menjalankan dan menggerakkan roda organisasi
menuju arah dan visi yang ditetapkan. Pemimpin dalam peran manajemen cenderung
menghadapi situasi yang menantang. Mereka sering mencari strategi terbaik agar
dapat bekerja dalam semua situasi. Oleh karena itu, memimpin berarti siap
menjadi pemimpin yang visioner, memberdayakan, memotivasi, memfasilitasi,
mendorong, berkomunikasi secara efektif, membangun kepercayaan, memimpin dengan
nilai-nilai terbaik, menyelesaikan konflik, dan menjadi karismatik untuk
mengatasi setiap situasi dan kondisi yang penuh dinamika dalam menuju perubahan
Kepribadian adalah suatu wujud akumulasi dari sifat,
watak, dan perilaku seorang manusia. Manusia adalah makhluk yang dinamis, di
mana tingkah lakunya berpijak pada motivasi yang bersifat mendorong yang
menyebabkan untuk melahirkan suatu perbuatan atau respon dalam usaha mencapai
kebahagiaan. Oleh karena itu sering terjadi persaingan dan konflik fisik dan
psikis di antara sesama manusia disebabkan oleh adanya perbedaan dalam
cara-cara untuk mencapai kebahagiaan tersebut. Di samping itu ada pula
konflik-konflik intern yang terdapat di dalam diri pribadi, yang disebabkan
adanya kecenderungan-kecenderungan ide yang saling berbenturan serta saling
mendesak, yaitu adanya ide-ide yang tinggi yang tidak dapat dicapai dengan
kemampuan pribadi tersebut, sehinggan menimbulkan kekecewaan dan tekanan batin.
Dengan adanya konflik bermacam-macam tersebut, membuktikan bahwa di dalam diri
manusia itu selalu ada usaha untuk membentuk diri, dan membetulkan diri sendiri
serta merubah diri untuk menjadi individu yang lebih baik.
Hal yang mengejutkan adalah ternyata pusat motivasi ada pada pikiran bawah
kita yang jarang sekali kita manfaatkan. Singkatnya manusia memiliki dua
pikiran yakni pikian sadar yang digunakan sebagai analisis, menyaring dan
memutuskan masuknya suatu informasi. Pikiran bawah sadar memiliki fungsi 88%
dalam kehidupan manusia karena didalamnya menyangkut semua aspek emosi, memori
jangka panjang, kepribadian, intuisi, kreativitas dan kebiasaan manusia. Untuk
menjangkau dan memanfaatkan pikiran bawah sadar bisa dilakukan melalui
hypnosis merupakan suatu pemberian sugesti ke dalam pikiran bawah sadar. Hal
ini terbukti sangat efektif dalam meningkatkan motivasi dan kesiapan mental
seseorang dalam menghadapi hidupnya karena dengan memaanfaatkan pikiran bawah
sadar, seseorang mampu meningkatkan motivasi dan semakin yakin terhadap
kemampuan dirinya.
Samudra Alpha Nusantara memberikan sebuah penawaran berharga dan solusi
untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mencapai keberhasilan sebagai
pribadi yang memiliki karakter luhur. Dari hasil penelitian Samudra Alpha
Nusantara ternyata, memotivasi siswa bisa dilakukan dengan cara mengakses
pikiran bawah sadar siswa kemudian menghilangkan semua emosi negatif seperti
rasa tidak berdaya, malas, tidak percaya diri, kecemasan, dan takut gagal.
Setelah itu, dilakukan pemorgraman ulang pikiran untuk mencapai sukses dan
bahagia. Untuk itu, Samudra Alpha Nusantara menawarkan sebuah solusi
untuk mempersiapkan mental dan memotivasi siswa melalui Diklat Kepemimpinan dan Kepribadian,
sebagai upaya untuk mengubah persepsi siswa atau masayrakat terhadap cara
pandang hidup agar memliki mindset yang positif dan optimis. Dengan kegiatan ini
siswa dapat belajaran meningkatkan kualitas kepemimpinan yang berkarakter
dengan kepribadian luhur.
Manfaat Kegiatan
Melalui kegiatan Diklat Kepemimpinan dan Kepribadian
ini, beberapa manfaat yang akan didapatkan oleh peserta didik antara lain:
1. Meningkatkan keyakinan diri
2. Membangun sikap dan perilaku positif serta
menghilangkan perilaku dan kebiasaan negatif peserta didik.
3. Membangun konsep diri yang positif
4. Membangkitkan kekuatan
kepemimpinan diri sendiri dalam memberikan kontribusi dan dedikasi kepada
lingkungannya.
5. Membangun minat dan semangat belajar
6. Menjadikan
diri beretika, berintegritas, dan loyal
7. Membuat peserta didik lebih fokus dan mudah
menyerap materi pelajaran
8. Menghancurkan belief/kepercayaan dan sikap negatif seperti merasa bodoh serta tidak mampu, malas, minder, grogi, panik dan sebagainya
8. Menghancurkan belief/kepercayaan dan sikap negatif seperti merasa bodoh serta tidak mampu, malas, minder, grogi, panik dan sebagainya
0 komentar:
Posting Komentar